Los Angeles adalah kota pertama yang saya datangi dalam perjalanan saya ke 6 kota. Ini adalah kedua kalinya saya ke Los Angeles. Sebelumnya, winter tahun lalu, saya juga ke kota ini dalam rangka mengunjungi seorang teman (junior sewaktu kuliah di UI) yang sedang melanjutkan kuliah pasca sarjananya di University of Southern California.
Dalam perjalanan kali ini saya hanya sebentar singgah di kota ini karena kota ini memang bukan tujuan utama saya. Saya hanya singgah satu malam sebelum akhirnya terbang ke Venezia di hari berikutnya. Namun begitu saya juga telah merencanakan untuk berjalan-jalan selama satu hari di kota ini saat saya kembali ke US dari Indo. Tempat yang saya ingin kunjungi di kota ini adalah Hollywood; tempat yang gagal saya kunjungi winter yang lalu.
Anyway, terlepas dari lingkungannya yang diluar dugaan karena kebersihannya yang secara general bisa dikatakan sangat kurang, kota ini adalah salah kota terbesar & terpadat di dunia. Penduduk kota ini terdiri dari berbagai macam etnik dari seluruh dunia; eropa, afrika hingga asia. Dari yang sepintas terlihat oleh saya orang afrika-amerika & hispanic adalah yang cukup mendominasi setelah orang kulit putih. Sayangnya umumnya mereka hidup di bawah garis kemiskinan (walapun kemiskinan di US jauh lebih baik dari kemiskinan di Indonesia).
Transportasi umum di kota ini boleh dikatakan cukup rapi & tepat waktu walapun frekuensi datangnya & rutenya boleh dikatakan kurang memuaskan. Bila ingin berkeliling kota LA dengan bus siap sedialah satu dollaran & kuarter untuk ongkos bus karena mereka tidak menyediakan kembalian. Ada satu hal yang menarik dari sistem pembayaran bus di kota ini, selain menggunakan mesin, supir-supir bus ini seringkali berbaik hati membiarkan penumpangnya untuk menggunakan bus walapun misalnya tidak ada uang pas untuk membayar. Walapaun begitu sebaiknya ada selalu siap dengan uang pas untuk membayar karena tidak semua supir bus disini seperti itu.


Beberapa daerah disekitar LA memang boleh dikatakan elit bahkan kita tahu bahwa banyak selebritis dunia tinggal ada di daerah ini. Sangat elit hingga harga rumah pun bisa sampai triliunan rupiah. Anyway, di Hollywood saya hanya mengunjungi Hollywood Blvd, tempat yang terkenal dengan Madame Tussauds-nya. Madam Tussauds adalah gedung tempat memerkan patung-patung selebritas dunia. Patung-patung yang ditampilkan, katanya, sangat hidup & menyerupai orang aslinya. Namun begitu saya hanya tertarik untuk melintas di depan gedungnya dan memang tidak (bermaksud untuk) masuk ke dalamnya. Ada 1 atau 2 patung yang dipajang di halamannya walapun begitu.

Selain Hollywood blvd., saya sebenarnya ingin mengunjungi Hollywood memorial park, sayangnya karena begitu jauhnya tempat itu untuk dijangkau dengan berjalan kaki, saya dan teman saya hanya puas berjalan hingga kami bisa melihat dari kejauhan papan bertulisan "Hollywood" dan mengambil beberapa foto dengan latar belakang papan itu. Beberapa hal lain yang saya obeservasi di Hollywood ini adalah kehidupan malamnya yang begitu meriah; semakin malam kota ini semakin "hidup"; semakin banyak orang meramaikan jalan.
Itulah kisah perjalan saya selama di LA dalam rangkaian perjalanan saya di 6 kota.
Sampai di kisah yang berikutnya.