 |
Legenda "Kaldi dan jumping goats-nya (kiri)"
dan biji kopi (kanan) |
Sebagai salah satu minuman favorit, kopi tidak hanya menjadi sumber semangat di pagi hari tetapi juga inspirasi bagi pikiran saya. Cerita tentang Si-Hitam inilah yang saya ingin bagikan sedikit dalam tulisan singkat kali ini. Dimulai dari sejarah penemuannya, konon kopi pertama kali ditemukan di daerah Ethiopia oleh seorang pengembala kambing yang secara tak sengaja membiarkan kambing-kambingnya memakan buah-buahan kopi. Gembala itu kemudian melihat bahwa buah-buahan itu memberikan efek yang membuat kambing tetap "segar" (jumping goats) sepanjang hari. Setelahnya kopi kemudian menjadi minuman tradisi orang Ethiopia bahkan mereka punya cermonial khusus untuk minum kopi dengan para tetangga & rekanan. Beruntungnya, karena saya memiliki beberapa teman Ethiopia, saya sempat beberapa kali dijamu dalam ceremonial minum kopi ini. Ceremonial ini sangat menarik karena nyonya rumah yang menyiapkan sendiri kopi di depan para tamu dengan peralatan khusus dan mereka menyajikannya dengan cangkir yang sangat kecil.
 |
| Buah Kopi |
Kembali ke perjalanan Si-Hitam ini, singkat cerita kopi kemudian menyebar dari Ethiopia ke negara tetangga, Yamen. Dari para pedagang Yamen inilah kopi menyebar dengan pesat ke seluruh timur tengah, Afrika utara dan Eropa. Mereka memonopoli perdagangan kopi untuk waktu yang cukup lama hingga saat dimana orang Eropa memutuskan untuk mencari "dunia baru" tempat di mana komoditas-komoditas dunia saat itu (termasuk kopi) berasal.
Hal yang menarik ketika Si-Hitam ini mulai diperkenalkan di benua Eropa. Sebelum orang-orang Eropa mengenal kopi, mereka terbiasa meminum minuman beralkohol hampir setiap saat bahkan di waktu kerja sekalipun. Minuman beralkohol juga disajikan saat pesta atau acara besar lainnya dan saat mengobrol-ngobrol santai dengan teman (bersosialisasi/hangout). Kebiasaan orang Eropa mengkonsumsi minuman beralkohol awalnya adalah bukan karena mereka suka bermabuk-mabukan tetapi karena saat itu minuman beralkohol lebih "bersih" dibandingkan air putih biasa. Ini dikarenakan jarangnya sumber mata air di Eropa yang menghasilkan air putih yang bersih sedang minuman beralkohol karena komposisi alkoholnya membuat minuman ini terbebas dari berbagai kuman. Akan tetapi karena efek memabukkan dari minuman beralkohol orang-orang Eropa saat itu cenderung kurang produktif terutama dalam hal berpikir. Kehadiran kopi di Eropa kemudian mengubah segalanya. Kopi menjadi pengganti utama minuman beralkohol terutama saat mereka bersosialisasi dalam diskusi, pesta atau acara kumpul-kumpul lainnya. Kopi menjadi salah satu menu utama di kafe / kedai. Dan karena efek menyegarkan yang ditimbulkan oleh kafein kopi, para pengunjung dapat bertahan lama menghabiskan waktunya hanya untuk berbincang-bincang/berdiskusi di kedai-kedai kopi itu. Dan budaya berdiskusi sambil menikmati kopi inilah yang berdampak positif bagi komunitas pemikir di Eropa. Dari diskusi-diskusi di kedai inilah banyak dilahirkan pemikiran-pemikiran baru yang positif. Konon kabarnya, salah satu faktor utama yang menudukung terjadinya revolusi-revolusi besar di Eropa adalah kopi dan kedai kopi. Di kedai kopi banyak orang-orang Eropa berdiskusi tentang politik, sains, ekonomi, dan banyak bidang lainnya sambil menikmati sedapnya kopi. Konon, Newton banyak mendiskusikan ide-ide sainsnya bersama teman-temannya sambil menikmati kopi di kedai sekitar Cambridge. Para revolutionists Perancis melahirkan ide-ide tentang kebebasan, persamaan dan persaudaraan (liberty, equality, and fraternity) melalui diskusi-diskusi di kedai kopi.
 |
Seorang pengunjung kedai sedang
menikmati secangkir kopi |
Kebudayaan diskusi sambil menikmati kopi ini tetap berlangsung di Eropa hingga saat ini bahkan menyebar ke daratan Amerika dan kedai kopi masih menjadi tempat favorit untuk bersosialita/hangout bersama teman-teman. Masih banyak hal-hal menarik tentang kopi yang bisa dipaparkan; jenisnya, jenis minuman yang bisa dibuat darinya, penyebarannya ke asia dan perannya dalam ekonomi dan revolusi dunia dan sebagainya. Namun ada baiknya cerita itu disimpan untuk tulisan berikutnya. Until the next story then... (A T)