Penduduk di kota kecil ini terbilang cukup santai dan menikmati hidup. Betapa tidak, hampir setiap hari terlihat orang-orang berjemur di pantai atau bersantai di kafetaria dan berbincang-bincang dengan bahasa lokal mereka; entah apa yang mereka perbincangkan. Dan, dibandingkan dengan Amerika, kehidupan di kota ini berjalan lebih "lambat." Sepertinya ini gambaran umum di Italia karena di Venecia saya juga menjumpai fenomena yang serupa.
Kota ini terbilang cukup indah dengan perpaduan sempurna antara pemadangan alam & kota tua yang saling berhadapan. Tempat favorit bagi para turis adalah balai kota di pusat kota. Tempat luas yang paling tepat untuk bersosialisasi atau sekedar menikmati pemandangan alam yang berpadu dengan pemandangan kota apalagi jika ditemani minuman anggur seperti yang biasa dinikmati penduduk lokal sini. Semua ini membuat setiap orang ingin menghabiskan waktunya lebih lama dan lebih lama lagi tempat ini, terlebih lagi jika ditemani seorang yang dicintai/mencintai-nya. ;) Selebihnya dari kota ini dipenuhi dengan pemandangan penggunungan dengan batu keras & terjal. Bahkan beberapa hunian dibangun di atas penggunungan ini.
| Balai Kota Trieste |
Saya rasa ICTP cukup tepat ditempatkan di kota ini. Terlebih lagi salah satu lokasi tempat tinggal untuk tamu-tamunya menghadap langsung ke laut Adriatic. Karena suasananya yang cukup menawan dan selalu mudah membuat pikiran ini tenang, Trieste menjadi tempat yang sangat tepat untuk ilmuwan-ilmuwan teori yang berkenjung ke ICTP untuk bersemedi; merenung mencari inspirasi.
Banyak lagi kenangan yang ingin diungkapkan tentang kota mungil ini, namun karena terbatasnya kata-kata untuk mengekspresikannya mungkin adalah lebih baik untuk membiarkannya tinggal dalam memori otak ini sampai suatu saat... saat ada telinga-telinga kecil untuk mendengarkannya dengan penuh antusias ... Till the next story then... (A T)
No comments:
Post a Comment