Wednesday, February 27, 2013

Menulis (II)...


Walapun secara pribadi menulis masih bukan aktivitas terfavorit saya (bahkan masih sangat bergumul setiap kali ingin melakukannya) namun sedikit demi sedikit saya mulai mengerti kebaikan di balik aktivitas yang satu ini; setidaknya setelah melihat beberapa tulisan beberapa blogger (yang sengaja dicari atau ketemu secara kebetulan) dan cerita beberapa teman tentang mengapa dia suka menulis di blog.

Seorang teman (baru), lulusan S1 psikologi dari salah satu PN terkenal di Indonesia ;), beberapa waktu lalu memberitahu saya kalau menulis bisa dipakai untuk menjadi alat untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa depresi/stress karena suatu perisitiwa sedih yang muncul secara tiba-tiba dalam hidup seseorang. Dia mengambil contoh B. J. Habibie; Presiden Indonesia yang juga seorang teknokrat. Sepeninggal istrinya yang sangat dicintainya Habibie merasa tertekan sekali bahkan hampir gila (ini berdasarkan cerita dari teman itu loh.) Habibie, masih menurut teman ini lagi, kemudian diberi 3 pilihan untuk mengobati depresinya, yaitu: 

  1. menceritakan semua perasaannya kepada kerabat terdekatnya,
  2. dirawat di rumah sakit dengan dampingan psikolog,
  3. menuangkan perasaannya dalam tulisan dengan monitoring psikolog.
Habibie akhirnya memilih pilihan ke tiga dan jadilah sebuah memoir yang cukup terkenal di Indonesia hingga memotivasi seorang Faozan Rizal untuk memifilmkan memoir Habibie tersebut. And I guess that has also relieved Habibie's pain and depression. Fair enough.


Khusus untuk blogging, saya juga banyak menjumpai hal menarik dari blog-blog yang saya kunjungi (sepertinya saya lebih menikmati membaca dari pada menulis blog :D)  yang mungkin menjadi motivasi para pemilik blog tersebut untuk membuat blognya tetap aktif. Ada yang bercerita tentang pengalaman perjalannya seperti saya, ada pula yang menceritakan pengalaman hariannya (mirip-mirip status FB tapi tentu dengan lebih detail), ada yang mencurahkan perasaan tertentu, dan ada pula mengungkapan ide/gagasannya tentang suatu hal/topik tertentu, tapi banyak juga dari antara mereka yang menjadikan blognya sebagai diary pribadi. I don't know that's good or not and I don't have rights to say right or not in that issue. Nonetheless, I know that quite often things you can't speak of, you can easily write it in a diary or blog. Thus you can get rid of burdens/things in your mind that you can't reveal verbally. I guess that's so understandable because it's more burdensome and painful to bear things mentally than physically. I am very impressed with the consistency they have to keep writing and make their blog active. To sum up, I guess I need more writing. Keep my finger crossed... :) Till the next story then... (A T)

No comments:

Post a Comment